Minggu, 15 April 2012

Analisis Obat-obatan & Vitamin C dengan Metode Titrimetri



Kenapa sih perlu belajar ini?

1.       Untuk menentukan kadar senyawa aktif dari suatu sampel obat dengan cara kualitatif
2.       Supaya mengerti prinsip dasar titrasi dalam menentukan kadar bahan aktif dalam suatu sampel secara kuantitatif

      Supaya tau bedanya
Analisis Kualitatif untuk mengidentifikasi suatu zat fokusnya adalah unsur apa yang terdapat dalam sampel
Analisis Kuantitatif untuk mengidentifikasi suatu zat fokusnya dalah banyaknya suatu zat tertentu (analit) pada sampel

Titrasi dibedakan menjadi dua berdasarkan prosesnya
1.       Titrasi langsung yaitu penambahan suatu jenis zat titran ke zat yang ingin diketahui
2.       Titrasi tidak langsung memerlukan 2 jenis titran, proses dengan cara titrasi langsung secara berlebihan. Kemudian ditambahkan titran ke-2. Sehingga didapatkan ekuivalen dan derajat.
Jenis-jenis obat
1.       Antibiotik untuk membunuh organisme yang merugikan seperti bakteri
2.       Antipiretik untuk menurunkan suhu tubuh (kalau demam)
3.       Antitusive untuk meredakan batuk
4.       Vitamin untuk mendapatkan senyawa organik yang tidak terlalu diproduksi tubuh
5.       Antikoagulan adalah senyawa anti penggumpalan
Perbandingan sampel vitamin c sesudah dan sebelum titrasi.
Bagaimana cara melakukan analisis ini?Kita membutuhkan peralatan berupa :
mortar beserta alu, spatula, beaker glass, labu erlenmeyer, pipet mohr, bulp, pipet tetes, neraca analitik dan perangkat titrimetri (klem,statif dan buret). Sedangkan bahan yang digunakan adalah sampel obat, akuades, etanol 20%, FeCl3 10%, etanol netral, indikator PP 10%, NaOH 0,1 M, aluminium foil, plastic wrap dan kertas timbang.


Pada analisis kualitatif asam asetil salisilat, sampel digerus dan ditimbang sebanyak 100 mg lalu dimasukkan ke dalam gelas piala 150 mL, kemudian ditambahkan 4 mL etanol 20% sebagai pelarut. Campuran dipanaskan di penangas air sampai mendidih, lalu didinginkan beberapa menit. 10 tetes FeCl310% (agen pengoksidasi) ditambahkan. Apabila reaksi positif, akan berwarna violet (dilanjutkan analisis kuantitatif).

            Pada analisis kuantitatif asam asetil salisilat, sampel digerus dan ditimbang sebanyak 500 mg lalu dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 100 mL, kemudian 25 mL etanol netral ditambahkan. Dipanaskan pada penangas air sampai mendidih kemudian ditambahkan 5 tetes indikator PP. Larutan sampel dititrasi dengan NaOH 0,1 N (volume awal dicatat). Proses titrasi dihentikan saat larutan berubah warna menjadi ungu stabil. Volume titrasi dicatat dan percobaan dilakukan duplikat sebanyak 1 kali.

            Pada analisis kualitatif vitamin C sampel digerus dan ditimbang sebanyak 500 mg (Jika sampel berupa larutan, maka sampel langsung dipipet sebanyak 5 mL) lalu dimasukan ke dalam labu erlenmeyer 100 mL, kemudian ditambahkan 25 mL akuades sebagai pelarut. 3 tetes indikator PP 10% ditambahkan ke dalam larutan sampel, lalu dititrasi dengan NaOH 0,1 M (volume awal dicatat). Proses titrasi dihentikan saat larutan berubah warna menjadi jingga stabil selama 10 detik. Volume titrasi dicatat dan percobaan dilakukan duplikat selama 1 kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar